Kamis, 08 Oktober 2015

ROM OPTIK (Optikal Disk Drive)

Share it Please
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
               Semenjak diperkenalkannya komputer modern pada tahun 1940, komputer terus berkembang dengan sangat pesat, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Perkembangan ini dipicu antara lain oleh perbandingan antara biaya dan kemampuan, sistem penyimpanan yang bervariasi, dan cara bagaimana user mengorganisir datanya.

               Sistem komputer terdiri dari empat komponen perangkat keras, yaitu central processing unit (CPU), primary storage/memori utama, secondary storage/memori sekunder, dan input-output devices yang berhubungan dengan pengguna.

               Computer data storage, sering disebut storage atau memory, merujuk kepada komponen komputer dan media penyimpanan yang menyimpan data digital yang digunakan dalam interval waktu tertentu. Dalam penggunaan istilah saat ini, memory merujuk kepada bentuk penyimpanan semikonduktor yang dikenal dengan Primary Storage (Memori Utama) dan Secondary Storage (Memori Sekunder). Yang dimaksud primary storage misalnya Random-Access Memory (RAM), yaitu memory yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data dan program sementara sewaktu digunakan oleh prosesor. Jika komputer atau aliran listrik dimatikan, maka data dan program di RAM akan hilang (volatile). Kecepatan membaca data RAM ini lebih cepat jika dibandingkan dengan Harddisk. Sedangkan yang termasuk secondary storage biasanya merujuk pada media penyimpanan yang media penyimpanan tersebut tidak diakses langsung oleh CPU. Secondary storage atau yang biasa juga disebut external storage, adalah storage yang terpisah atau tidak berhubungan langsung dengan Central Processing Unit (CPU). Kelemahan dari memori utama adalah tidak dapat menyimpan data yang permanen dan kapasitas penyimpanannya terbatas, sehingga diciptakanlah memori sekunder. Data pada memori sekunder adalah data yang sebelum dan sesudah diproses oleh komputer. Memori sekunder digunakan untuk menyimpan atau menampung data yang lebih besar dan pemanen, bisa juga dikatakan sebagai back-up dari memori utama.

               Pada awal 1950, kebutuhan akan kemampuan penyimpanan yang lebih besar meningkat dengan pesat. Hal ini dikarenakan adanya data digital yang sangat besar termasuk grafis, audio, dan media video.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana wujud 1 dan 0 dalam ROM Optik?
2. Bagaimana cara menuliskan data dalam ROM Optik?
3. Bagaimana cara membaca data dalam ROM Optik?
4. Bagaimana cara menyeleksi data dari kumpulan data?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui wujud 1 dan 0 dalam ROM optic.
2. Mengetahui cara menulis data dalam ROM optic.
3. Mengetahui cara membaca data dalam ROM optic.
4. Menyetahui cara menyeleksi data dari kumpulan data.

BAB II
SEJARAH

2.1 DEFINISI ROM OPTIK
               Media penyimpanan optik adalah media penyimpanan data yang menyimpan data sebagai pola titik-titik yang dapat dibaca dengan menggunakan cahaya laser. Data yang disimpan dalam medium penyimpanan optik dibaca dengan memantulkan sinar laser terhadap permukaan medium penyimpanan data. Bila memang sinar tersebut mengenai titik di mana data disimpan, maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali secara berbeda, untuk memberitahukan bahwa di sana ada titik yang berisi data.

Media Penyimpanan optik dibagi menjadi 2 :
1. Phase-change disk



               Disk ini dilapisi oleh bahan yang dapat mengkristal(beku) menjadi crystalline(serpihan-serpihan kristal) atau menjadi amorphous state(bagian yang tak berbentuk). Bagian crytalline ini lebih transparan, karenanya tembakan laser yang mengenainya akan lebih terang melintasi bahan dan memantul dari lapisan pemantul. Drive Phase-change disk ini menggunakan sinar laser dengan kekuatan yang berbeda. Sinar laser dengan kekuatan tinggi digunakan melelehkan disknya kedalam amorphous state, sehingga dapat digunakan untuk menulis data lagi. sinar laser dengan kekuatan sedang dipakai untuk menghapus data denga cara melelehkan permukaan disknya dan membekukannya kembali ke dalam keadaan crytalline, sedangakan sinar laser dengan kekuatan lemah digunakan untuk membaca data yang telah disimpan.
2. Dye-Polimer disk

               Dye-polimer merekam data dengan membuat bump (gelombang) disk dilapisi dengan bahan yang dapat enyerap sinar laser. sinar laser ini membakar spot hingga spot ini memuai dan membentuk bump(gelombang). bump ini dapat dihilangakan atau didatarkan kembali dengan cara dipanasi lagi dengan sinar laser.
               Titik-titik tersebut dapat dibuat dengan menggunakan sinar laser pula, untuk semua media penyimpanan optik yang mampu ditulisi, seperti halnya Compact Disk Recordable (CD-R). Sinar ini umumnya menggunakan daya yang tinggi agar dapat memberikan titik-titik data dalam medium yang hendak ditulisi. Orang-orang menyebut proses ini sebagai proses “burning”, karena memang kita sedang “membakar” medium dengan laser. 

Optic Disk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Menggunakan laser untuk menulis dan membaca data.
Dapat digunakan untuk menyimpan data yang volumenya sangat besar.
Dapat membaca lebih cepat
Optical Disc Drive sangat sering digunakan dalam komputer untuk membaca software dan data lain yang didistribusikan melalui Disc. Selain itu, Optical Disc Drive juga sering digunakan untuk menyimpan data arsip. Floppy disc drive dengan kapasitas 1.44 MB, sudah ditinggalkan. Media optik yang murah dan memiliki kapasitas lebih tinggi untuk menangani file besar juga telah digunakan sejak floppy disc ada dan sebagian besar komputer dan perangkat keras yang tujuannya untuk hiburan banyak memiliki optical writer.
Dalam dunia komputer, Optical Disc Drive adalah sebuah perangkat keras yang menggunakan sinar laser atau gelombang elektromagnetik untuk melakukan proses pembacaan (reading) dari optical disc dan penulisan (writing) data. Beberapa drives hanya bisa membaca data pada disc, namun teknologi saat ini memperbolehkan sebuah drive untuk melakukan pembacaan maupun penulisan pada drives. Compact Disc, DVD dan Blu-ray Disc merupakan jenis-jenis dari optical media yang bisa dibaca maupun diisi data oleh optical drive. Optical Drive merupakan sebutan umum, dengan bagian-bagiannya yaitu “CD”, “DVD” dan “Blue-ray” dengan diikuti “drive”, “writer”, dan lain-lain.

2.2 SEJARAH ROM OPTIK
               James T. Rusell adalah orang yang pertama kali menemukan CD. Sejak kecil, James dikenal dengan jiwa penemunya. Pada tahun 1937, saat berusia 6 tahun, James membuat remote control untuk kapal perang mainannya dengan menggunakan kotak makan siangnya.James juga termasuk orang pertama yang menikmati televisi dan keyboard sebagai media masukan dan ke komputer. James seorang penggila musik dimasa itu. Dia sangat tidak puas dengan kualitas musik yang dihasilkan keping piriongan hitam Gramafon (phonograph).Karena penasaran, sampai-sampai James bereskperimen mengghunakan duri kaktus sebagai jarus pembaca piringan hitam.James sudah menduga kalau hasil eksperimennya sia-sia. James menginginkan sistem yang akan merekam dan memutar kembali lagi sebuah lagu tanpa harus kontak langsung antarbagiannya. James melihat bahwa cara terbaik untuk itu adalah dengan menggunakan cahaya.


               Setelah jungkir balik memeras otak selama beberapa tahun, akhirnya dia menemukan cara menyimpan data dalam piringan sensitif cahaya. Data ini dimodelkan dalam `bit` cahaya yang sangat kecil. Sebuah sinar laser akan membaca struktur bit cahaya ini, kemudian komputer akan mengubah data ini ke dalam sinyal elektronik. Dan untuk pertama kalinya lahirlah compact disc.

               Kemudian pada tahun 1970, James menerima hak paten.Pada tahun 1972, Klass Compaan, seorang ahli fisika di Phillips Research berhasil menampilkan model video disc berwarna pertama.Pada waktu itu belum dipublikasikan secara luas karena masih banyak kelemahannya. Pada waktu yang hampir bersamaan, Phillips meluncurkan audio CD pertama ke pasaran, namun mengalami masalah pada saat proses menerjemahkan data, sehingga gagal putar. Kemudian pada tahun 1978, Phillips bekerja sama dengan Sony, dan mengembangkan standar baku untuk memproduksi CD. Dua tahun kemudian, Phillips dan Sony berhasil meluncurkan audio digital compact disc dengan standar baku, dan mulai dipasarkan secara resmi di Eropa dan Jepang pada tahun 1982. Baru pada tahun 1983, CD mulai dipasarkan di Amerika Serikat.

               Zaman Kian Berkembang.Dikarenakan Fungsi Dari CD yang Belum maksimal, akhirnya muncullah DVD atau Digital Versatile Disk.Sebagai informasi, DVD sempat diberi julukan “Delayed, Very Delayed”.Hal ini disebabkan lamanya format ini diluncurkan di pasaran.Bahkan berbagai studio film memberi julukan “Digital Video Disc”.Singkatan ini diubah menjadi Versatile Disk oleh beberapa aplikasi. Oleh sebab itu untuk menghilangkan ambigu terhadap singkatan DVD yang ada, sehingga diputuskan untuk mengunakan nama DVD saja. Perusahaan-perusahaan yang peduli akan perkembangan teknologi optik kemudian membentuk suatu konsorsium yang terdiri atas: JVC, Hitachi, Matsushita, Mitsubishi, Philips, Pioneer, Sony, Thompson, Time-Warner, dan Toshiba. Tapi, tidak lama kemudian akan aktif lagi dan digantikan dengan kehadiran forum DVD. Teknologi DVD pertama kali diperkenalkan oleh negara Jepang pada tahun 1996.Tidak lama kemudian, format ini mulai masuk ke pasar Amerika dan sekarang telah banyak digunakan di berbagai belahan dunia. 

               Format DVD memiliki sejarah yang penuh dengan ketidakpastian serta mendapat berbagai proses dari berbagai pihak. Format DVD yang menjadi kontroversial ini diawali oleh berbagai protes yang datang dari studio film pada tahun 1996. Di mana pada saat itu banyak studio film yang mengkwatirkan akan kedatangan format ini malah akan menambah jumlah pembajakan akan teknologi optik seperti halnya CD musik atau film yang dapat dengan mudah didapatkan dengan harga murah bahkan gratis. Perdebatan antara studio film dengan format DVD mengakibatkan format ini agak tertunda selama hampir 1 tahun.Setelah itu, format ini juga mengalami masalah dalam hal format DVD yang berbagai jenis di pasaran.

2.3 CARA KERJA ROM OPTIK
Cara Kerja Optical disk drive
  
               Sinyal magnetik yang digunakan oleh floppy disk drive dan data rekaman hard disk konvensional pada trek mikroskopis. Dan bahkan jika digunakan pada skala yang universal, yang belum sempurna. Sebaliknya, sinar cahaya yang dihasilkan oleh laser dapat dikurangi menjadi daerah yang lebih kecil dari yang dicapai oleh kepala baca / tulis magnet yang paling sensitif. 

               Logikanya, jika sinar laser dapat digunakan untuk membaca dan menulis ke disk, ini berarti bahwa lebih banyak data dapat disimpan di ruang yang sama. 

               Percobaan pertama yang mengarahkan sinar laser sebagai alat baca / tulis menghasilkan produk WORM, akronim untuk Write Setelah, Baca Banyak (menulis sekali, baca berkali-kali). WORM A sebenarnya dapat menyimpan ratusan megabyte data pada removable disk tunggal. Masalah tentang dia adalah bahwa, setelah data ditulis ke disk tidak lagi dapat mengubahnya atau menghapusnya.

               Sebuah skema yang rumit untuk mencari lagu baru diaktifkan versi file yang dapat dibakar ke disk escobrindo versi aslinya. Skema ini bekerja dengan baik, tapi itu bukan solusi ideal. Secara teoritis, adalah mungkin untuk mengisi dalam disk WORM dengan file 500MB hanya 1KB. Saat ini, unit WORM hanya berguna untuk melacak transaksi audit tidak berubah. 

               Sebuah solusi untuk penyimpanan memori yang dapat dilepas yang memungkinkan data yang akan dihapus dan diubah muncul dengan unit magneto-optik (MO), yang menggabungkan teknologi dan keuntungan dari unit magnetik konvensional dengan CD-ROM dan WORM drive berdasarkan berkas cahaya. Laser yang digunakan dalam drive MO memungkinkan data dikompresi sehingga ratusan megabyte informasi disimpan dalam satu disk yang dapat diangkut - sebagai CD - dari satu komputer ke komputer lain.

               Sama seperti di unit magnetik, adalah mungkin merekam, mengedit dan menghapus data tanpa batasan membaca CD-ROM dan keterbatasan unit perekaman WORM. Selain itu, disk tidak memiliki medan magnet yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Sebagai kepala membaca / menulis unit MO jauh dari permukaan disk, ada risiko kurang dari kerusakan. Kedua teknologi menyebabkan disk magneto-optik adalah cara yang ideal untuk cadangan dan transportasi data massal..
2.4 JENIS JENIS ROM OPTIK

1.   Laser Disk (LD) atau cakram laser
    a. Sejarah Laser Disk
    Teknologi penggunaan cakram transparan yang digunakan pada cakram laser berasal dari penemuan David Paul Gregg mengenai cakram optic pada tahun 1958 dan dipatenkan pada tahun 1961 dan pada tahun 1969 paten sistem cakram transparan ini dijual kepada Philips. MCA juga turut berandil dalam pengembangan ini setelah mengakuisisi perusahaan Gregg bernama Gauss Electrophusics pada awal tahun 1960.

     b. Definisi Laser Disk (Cakram Laser)
      Cakram laser (atau Laserdisc, dan disingkat LD) adalah sebuah piringan optikal berdiameter 11.81 inchi (30 cm) dan dapat digunakan pada kedua sisinya untuk menyimpan video atau film dan dapat diputar kembali dengan laser, dan merupakan media penyimpan data pada cakram optik komersial pertama. Tidak seperti media optik pada saat ini yang menyimpan data dalam format digital, cakram laser menyimpannya dalam format analog.Cakram laser awalnya dinamakan Discovision pada tahun 1978, teknologinya dilisensikan dan dijual dengan nama Reflective Optical Videodisc, Laser Videodisc, Laservision, Disco-Vision, DiscoVision, dan MCA DiscoVision sampai akhirnya Pioneer Electronics memiliki sebagian format ini dan akhirnya dinamai LaserDisc pada pertengahan dan akhir 1980-an.

               Format ini memiliki kualitas gambar yang lebih tinggi dari format pesaingnya pada masa itu (sistem VHS dan Betamax). Format ini sangat terkenal di wilayah Jepang dan Asia Tenggara dan kurang diminati di wilayah Amerika Utara, Eropa dan Australia. Cakram laser merupakan medium paling umum yang digunakan untuk penyewaan video pada tahun 1990 di wilayah Hong Kong. Perekaman materi dalam videodisk ini menggunakan cara yang sama dengan cara cakram digital diproduksi namun cakram laser hanya dapat digunakan untuk merekam data video bukan untuk data dengan format lain. Konsep dan teknologi yang digunakan dalam cakram laser merupakan pelopor dari cakram digital dan DVD.

2.  Compact Disk (CD) 

               Cakram Digital (CD), cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringanoptikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Awalnya CD dikembangkanuntuk menyimpan audio digital dan diperkenalkan pada tahun 1982, tetapi kemudian jugamemungkinkan untuk penyimpanan jenis data lainnya. Audio CD telah tersedia secarakomersial sejak Oktober 1982. Pada tahun 2010, CD ditetapkan sebagai mediapenyimpanan audio standar.

3.  CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory)



               CD ROM adalah salah satu versi CD yang bersifat read only dan mempunyai kapasitas rekamnya antara 650 Mb sampai 700Mb. CD ROM merupakan media penyimpanan yangremovable dengan harga murah, mudah didapat dan bersifat multiguna (untuk data, audio atau video). Informasi disimpan dalam bentuk biner, maka cocok untuk digunakan sebagai medium dalam sistem komputer.
Umur pakai atau daya tahan CD ROM tergantung dari dari bahan atau material yang digunakan. Faktor temperatur atau kelembaban lingkungan juga turut mempengaruhi. Semakin lembab udaranya semakin pendek pula umurnya, karena material CD ROM tersebut akan bereaksi dengan molekul oksigen dan hidrogen di udara, lama kelamaan kemampuan refleksinya di dalam drive tidak akan dipantulkan secara sempurna, sehingga data – data yang ada di dalam CD ROM tidak semuanya dapat dilihat. Faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan adalah goresan yang terjadi karena CD ROM sering diputar, handling yang tidak tepat dan penyimpanan yang buruk.

               Faktor persoalan lain yang ada di CD adalah untuk memastikan integritas data yang tersimpan. Karena pit sangat kecil, maka sulit untuk menerapkan semua pit secara sempurna. Dalam perekaman audio dan video, beberapa error dalam data dapat ditoleransi karena tampaknya tidak mempengaruhi suara atau image yang direproduksi dalam cara yang dapat dimengerti.

               Akan tetapi dalam perekaman aplikasi komputer error tersebut tidak dapat diterima. Karena ketidak sempurnaan fisik tidak dapat dihindarkan, maka perlu menggunakan bit tambahan untuk menyediakan kemampuan pemeriksaan error dan koreksi. CD ROM yangdigunakan dalam aplikasi komputer memiliki kemampuan tersebut.

4. CD-R (CompactDisc-Recordable)

               CD – R adalah standar untuk format CD yang recordable atau CD yang nantinya hanya dapat digunakan sekali pakai saja untuk merekam data, audio atau video. Bersifat permanen, jadi data tidak dapat dihapus. Tipe CD ini baru dikembangkan pada akhir tahun 1990-an. Suatu track spiral diimplementasikan pada disk untuk membakar pit menjadi dye organik pada track.
Pada saat titik yang dibakar dipanaskan diatas temperatur kritis, maka titik tersebut menjadi buram. Titik bakar tersebut merefleksikan lebih sedikit sinar pada saat dibaca sesudahnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, data disimpan secara permanen, bagian yang tidak digunakan atau yang masih kosong pada disk dapat digunakan untuk menyimpan data tambahan pada saat berikutnya.

5. CD-RW (Compact Disk ReWritable)

               CD – RW adalah standar untuk format CD yang ReWritable. Artinya dapat digunakan secara berulang – ulang. CD – RW cocok bila digunakan sebagai backup data, misalnya menghapus file atau data yang lama dan menggantinya dengan file atau data yang baru. Karena dapat dipakai berulang kali maka CD ini dikenal paling fleksibel. Walaupun dapat dipakai berulang kali, tetapi untuk idealnya sebaiknya dibatasi. Batasantersebut mencapai 1000 kali.
CD – RW bila sedang melakukan perekaman atau penyimpanan data ke dalam disk biasanya agak memakan waktu lama dan tergantung dari koneksi drive ke PC. Untuk CD – RW drive internal memiliki dua tipe interface, yaitu tipe interface IDE /ATA dan tipe interface SCSI. Tipe interface SCSI kecepatan koneksinya lebih cepat daripada IDE / ATA. Kecepatan CD –RW dituliskan dalam format misalnya 52 x 32 x 52, itu artinya:
pembakaran media CD – R dengan kecepatan 52 x, pembakaran media CD – ReWritetable dengan kecepatan 32 x, pembakaran media CD – R, CD – ROM dan CD – RW dengan kecepatan 52 x.
Struktur dasar CD – RW mirip dengan struktur CD – R. Sebagai pengganti dye organik dalam lapisan perekam, digunakan campuran (alloy) perak, indium, antimony dan tellurium.
Drive CD – RW biasanya dapat menangani media compact disk yang lain, seperti dapat membaca CD – ROM dan membaca dan menulisi CD – R. Drive tersebut didesain untuk memenuhi persyaratan standar antar muka interkoneksi, seperti EIDE, SCSI dan USB.
Drive CD – RW menggunakan tiga daya laser yang berbeda. Daya tertinggi digunakan untuk merekam pit, daya menengah digunakan untuk membawa campuran ke dalam keadaancrystalline disebut ‘erase power’. Daya terendah digunakan untuk membaca informasi yang tersimpan. Teknologi CD – RW telah menjadikan CD – R kurang relevan karena CD – RW menawarkan kemampuan lebih unggu ldengan harga yang sedikit lebih mahal.

6.  Foto CD

               Foto CD adalah sebuah system yang dirancang oleh Kodak untuk mendigitalkan danmenyimpan foto dalam CD. Diluncurkan pada 1992, cakram dirancang untuk menyimpanhampir 100 gambar berkualitas tinggi, scan sidik jari dan slide dengan menggunakanpengkodean eksklusif khusus. Foto CD disc didefinisikan dalam buku beige dan sesuaidengan CD-ROM XACD-I dan spesifikasi bridge juga. Dimaksudkan untuk bermain di CD-Ipemain, foto pemutar CD (Apple Power CD misalnya), dan computer manapun dengansoftware yang sesuai.

7.   CD teks


               CD teks atau dikenal juga dengan Red Book Compact disc merupakan spesifikasi standaruntuk CD audio. Hal ini memungkinkan untuk penyimpanan informasi tambahan (misalnya,nama album, nama lagu, dan artis) pada CD audio standar-compliant. Informasi inidisimpan baik dalam daerah lead-indari CD, dimana terdapat sekitar lima kilo byte ruangyang tersedia, ataupun disub-kanal untuk RW pada disk, yang dapat menyimpan sekitar 31megabyte. Area terakhir ini tidak digunakan oleh red book.
  8.        DVD

               DVD adalah sejenis cakram optic yang dapat digunakan  untuk menyimpan datatermasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. DVD padaawalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa  pihak ingin agarkepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba guna digital) agarjelas bahwa format ini bukan hanya untuk video saja. Karena consensus antara kedua pihakini tidak dicapai, sekarang nama resminya adalah DVD saja dan huruf-huruf tersebut secararesmi bukan singkatan dari apapun. Rata-rata kecepatan transfer data DVD adalah 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s.
 Mengapa kapasitas DVD besar ?
o    Jarak antar bit dan jarak antar lingkaran lebih kecil.
o    CD : Jarak antar bit 0,834 μm, Jarak antar spiral 1,6 μm
o    DVD : Jarak antar bit 0,4 μm, Jarak antar spiral 0,74 μm
o Dalam satu sisi digunakan 2 layer untuk menyimpan data  kapasitas menjadi 8,56 GB.
o Jika kedua sisi disk digunakan untuk menyimpan data kapasitas total menjadi 17 GB.

9.       DVD-RDL

               DVD+RDL(DL singkatan dari double layer) juga disebut DVD+R9, adalah turunan dariformat DVD+R, diciptakan oleh DVD+Rw alliance. Secara umum, DVD bisa dapat menyimpandata sebesar 4,7 Gigabit. Penggunaanya didemonstrasikan pertama  kali pada bulanOktober 2003. DVD+RDL disc mempekerjakan dua lapisan recordabledye, yang masing-masing mampu menyimpan hampir 4,7Gb dari disk single-layer, hampir dua kali lipatkapasitas total disk 8,55 GB (7,99 GiB).

 10.    DVD-RW

               DVDRW adalah cakram optic yang dapat ditulis kembali dan memiliki kapasitas samadengan DVDR, biasanya 4,7 GB. Format ini dikembangkan oleh pioneer pada November1999 dan telah disetujui oleh DVD forum.

Keuntungan utama DVD-R adalah kemampuan menghapus dan menulis kembali sebuah cakram DVD-RW. Menurut pioneer cakram DVDRWdapat ditulis sekitar 1000 kali, sebanding dengan standar CD-RW. Cakram DVD-RW biasanya digunakan untuk tujuan backup, kumpulan berkas atau home DVD video record. Keuntungan lain adalah bila ada kesalahan menulis, cakram masih dapat digunakan dengan cara menghapus data yang salah tersebut.

11.    DVD+RW

               DVD+RW adalah format rewritable untuk DVD dan dapat menyimpan data sampai 4,7GB. DVD+RW diciptakan oleh DVD+RW allince, sebuah konsorsium industry dan produsendisk drive. Dari sisi bisnis format DVD+RW yang diciptakan terutama untuk menghindari pembayaran royalty kepada DVD forum yang menciptakan format DVD-RW. Selain itu DVD+RW mendukung metode penulisan yang disebut lossless linking yang membuatnya cocok untuk akses acak (random access) dan meningkatkan kompatibilitas dengan pemutar DVD.

 12.    DVD-RAM 

               DVD-RAM (DVD-Random Access Memory) adalah disk khusus yang diperkenalkan padatahun 1996 oleh forum DVD, yang dikhususkan untuk media DVD-RAM RW dan DVD writeyang tepat. DVD-RAM digunakan dalam computer serta cam corder dan perekam videopribadi sejak tahun 1998.
 13.    Blue-ray disk
               
               Blue-ray adalah sebuah format cakram optic yang digunakan untuk penyimpanan mediadigital termasuk video dengan kualitas tinggi. Namun Blue-ray diambil dari laser biru-unguyang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini, cakram blue-ray dapatmenyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjanggelombang laser biru ungu yang dipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkandengan laser merah yaitu 650 nm yang dipakai pada DVD.

  14.    BD-R dan BD-RE(Blu-ray Disc Recordable)

  

               BD-R dan BD-RE  adalah format Blue Ray Disk (BD) yang dapat direkam dengan perekam optik.  BD-R disc ditulis satu kali, sedangkan BD-RE bisa dihapus dan direkam berulang kali. Kapasitas disk adalah 25 GB (2,31 GiB) untuk cakram single layer dan 50 GB (46,61 GiB) untuk lapisan cakram ganda.

15.    UniversalMediaDisk


               Universal Media Disc (UMD) adalah sebuah media cakram optic yang dikembangkan olehSony untuk penggunaan Play Station Portable. UMD ini bisa menyimpan data sampai sebesar1.8 GB (gigabyte), termasuk permainan video, film, music atau kombinasinya.

2.5 TIPS MERAWAT CD ROOM
               Komputer atau laptop yang terlalu sering di gunakan untuk nonton film dari kaset CD atau DVD, lama kelamaan Optik dari drive (CD atau DVD ROM) akan lemah dan tidak sanggup lagi untuk membaca atau  menulis data ke kaset CD atau DVD. Akan sangat fatal jika optical drive kita rusak, tidak bisa meng-install ulang system atau OS, gak bisa nonton film, copy data dll. Banyak banget kegunaan DVD atau CD ROM. Oleh karena itu, Berikut adalah sedikit tips untuk merawat optical drive seperti pada laptop atau komputer kita:
1. Jangan membiasakan menggunakan drive terlalu lama seperti nonton film, putar music, baca data terus menerus dan install aplikasi atau software langsung dari drive, karna akan menyebabkan Optik dari drive tersebut menjadi lemah.
2. Jangan memasukan kaset CD atau DVD yang bagian datanya kotor, karena kotorannya akan nempel pada permukaan optic. 
3. Jangan meninggalkan kaset CD atau DVD di dalam drive, karena optic dari drive akan terus membaca kaset walaupun sebenernya kita tidak memakai kaset itu, maka masalahnya akan seperti pada nomer 1.
4. Usahakan tidak merokok di dekat drive atau asap roko tidak mengenai drive, karena endapan asap roko bisa menutupi permukaan optic sehingga optic akan sulit untuk membaca data.
5. Pastikan burn speed diset default ke ukuran (CD=16-24x) (DVD=8-16x) dengan intensitas istirahat optic 5-10 menit per burn. 
6. Pastikan Sobat Gaptek copy data image (*.iso) jika melakukan copy atau backup data sehingga sewaktu-waktu tinggal double klik tanpa harus menanti menulis kembali hasil render/encode ke CD atau DVD.
7. Jangan menyentuh optic dengan menggunakan tangan, gunakanlah kain pembersih yang halus dan lembut seperti pembersih kacamata.



BAB III
PEMBAHASAN


3.1 WUJUD 0 DAN 1 DALAM ROM OPTIK
               Serangkaian 0 dan 1 ini merepresentasikan suatu nilai sendiri yang mana dengan decoder tertentu akan menghasilkan nilai yang diinginkan (data yang diperoleh tidak rusak/sesuai).
Pada kepingan CD, data 0 diperoleh dari lubang yang dibuat oleh CD writer, sedangkan data 1 tidak memiliki lubang. Jadi, deretan data seperti 1011, dalam bentuk fisik akan menjadi: rata-lubang-rata-rata. Lubang ini dimensinya sangat kecil sekali.
               Konstruksi CD dengan lubang ini bukanlah apa yang terjadi pada jaman sekarang. Namun, dasarnya sama. Sekarang, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
               Disebut sebagai CD burner, karena yang dikerjakannya ialah membakar lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Bila transparan, maka dengan CD reader, akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0. Karena cara kerja CD reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka data ini adalah 0.

3.2MENULISKAN DATA DALAM ROM OPTIK

               Teknologi optik yang dipakai untuk sistem CD didasarkan pada sumber sinar laser. Berkas laser diarahkan ke permukaan disk yang berputar. Lekukan fisik pada permukaan CD diatur sepanjang track disk. Lekukan tersebut merefleksikan berkas terfokus ke fotodetektor yang mendeteksi pola biner yang tersimpan.
               Laser tersebut memancarkan berkas sinar koheren yang difokuskan dengan tajam pada permukaan disk. Sinar koheren terdiri dari gelombang tersinkronisasi yang memiliki panjang gelombang yang sama. Jika berkas sinar koheren digabungkan dengan berkas lain dari jenis yang sama dan dua berkas tersebut berada dalam satu fase, maka hasilnya akan berupa berkas yang lebih terang. Akan tetapi jika gelombang dua berkas tersebut berbeda fase 180 derajat, maka keduanya akan saling meniadakan. Sehingga jika fotodetektor digunakan untuk mendeteksi berkas tersebut, maka akan mendeteksi titik terang pada kasus pertama dan titik gelap pada kasus kedua. 
               Pada permukaan ROM, terdapat tampang lintang bagian kecil CD. Lapisan dasar CD adalah dari bahan plastik polikarbonat, yang berfungsi sebagai basis gelas transparan. Permukaan plastik inidiprogram untuk menyimpan data dengan melekukkan lapisan tersebut dengan pit (pola hole). Bagian yang tidak dilekukkan disebut land. Lapisan tipis bahan alumunium perefleksi ditempatkan pada bagian atas disk yang terprogram. Alumunium tersebut kemudian dilapisi dengan acrylic pelindung. Terakhir lapisan paling atas disimpan dan diberi cap dengan label. 
Ketebalan total CD adalah 1,2 mm. hampir seluruhnya memakai plastik polikarbonat, lapisan yang lain sangat tipis. 
               Sumber laser dan fotodetektor ditempatkan di bawah plastik polikarbonat. Berkas yang dipancarkan melintasi plastik ini, direfleksikan oleh lapisan alumunium dan melintas balik menuju fotodetektor. Di tampilkan tiga posisi yang berbeda dari sumber laser dan detektor yang mungkin terjadi pada saat disk berotasi. Pada saat sinar direfleksikan hanya dari pit, atau hanya dari land, maka detektor akan melihat berkas yang direfleksikan sebagai titik terang. Tetapi, situasi yang berbeda muncul pada saat berkas bergerak melalui tepian dimana pit berubah menjadi land, dan sebaliknya. Pit dihentikan satu seperempat panjang gelombang sinar tersebut. Sehingga, gelombang yang direfleksikan dari pit akan berbeda fase 180 derajat dengan gelombang yang direfleksikan dari land, sehingga saling meniadakan. Karenanya, pada transisi pitland dan landpit detektor tidak akan mengetahui berkas yang direfleksikan dan akan mendeteksi titik gelap.
               CD menggunakan skema encoding kompleks untuk menyatakan data, tiap byte data dinyatakan dengan kode 14 bit, menyediakan kemampuan deteksi error. CD memiliki diameter 120 mm, terdapat lubang 15 mm di tengah. Data disimpan pad track yang menutupi area tersebut dari radius 25 mm hingga radius 58 mm. Jarak antara track adalah 1,6 mikron. Pit memiliki lebar 0,5 mikron danpanjang 0,8 hingga 3 mikron. CD mempunyai lebih dari 15.000 track, jika seluruh track spiral dipisah – pisahkan maka akan mencapai panjam 5 km.
               Jumlah ini mengindikasikan kerapatan track sekitar 6000 track/cm, yang lebih tinggi daripada kerapatan yang dapat dicapai dalam disk magnetik. Dalam hard disk kerapatan berada dalam rentang dari 800 hingga 2000 track / cm dan dalam floppy disk kurang dari40 track / cm.

3.3 MEMBACA DATA DALAM ROM OPTIK
               Pada saat membaca, sinar laser akan memantulkan cahaya dari permukaan CD. Namun jika akan menghapus data sinar yang diberikan memilki temperatur yang berbeda dengan sinar yang digunakan untuk membaca, begitu pula ketika sinar laser tersebut juga digunakan untuk menulis juga berbeda dengan yang digunakan untuk membaca dan menghapus. Sebenarnya di balik permukaannya yang datar, terdapat tonjolan-tonjolan yang sangat kecil(dalam micron), di balik permukaan inilah data tersimpan.
               Pada CD-ROM, informasi yang tersimpan berupa 0 dan 1. Tentunya tidak langsung tertulis berupa angka 0 dan 1, melainkan merupakan keadaan padalapisan tertentu pada CD-ROM tersebut. CD-ROM yang dibahas disini adalah CD-ROM yang dicetak bukan CD-R ataupun CD-RW.
Pada dasarnya semua CD memberikan informasi menggunakan teknik apakah suatu sinar yang diarahkan pada suatu posisi akan dipantulkan ke titik tertentu atau tidak. Perbedaannya terletak pada cara CD tersebut melakukannya. Pada CD-ROM yang memang dicetak, dipantulkan tidaknya suatu sinar itu ditentukan oleh cetakan yang digunakan. Jadi cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan informasi yang ingin disimpan. Setelah dicetak tidak bisa lagi diubah.
               Untuk dapat memantulkan cahaya yang diarahkan padanya, suatu CD-ROM itu memiliki lapisan alias layer yang dapat memantulkan cahaya. Karena tidak diinginkan semua posisi yang nantinya terkena sinar akan memantulkan sinar tersebut ke arah photo diode yang terdapat pada CD-ROM drive, dibuatlah dua tingkat ketinggian pada reflective layer tersebut. Ketinggian yang dimaksud disini adalah jarak terhadap bagian terluar dari CDROM. Hanya satu saja dari tingkat ketinggian itu akan memantulkan cahaya yang diarahkan padanya ke arah photo diode pada CD-ROM Drive. Bila sinar diarahkan ketingkat ketinggian satunya, sinar tidak akan dipantulkan ke arah photo diode tersebut. Dengan cetakan yang sesuai dapat dibuat pola tingkat ketinggian pada layer tersebut sesuai dengan data yang ingin disimpan. Untuk 1 sinar harus dipantulkan ke arah photo diode, sementara untuk 0 sinar tidak dipantulkan ke arah photo diode. Adapun pola tingkat ketinggian dari reflective layer ini dimulai pada bagian terdalam dari CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM dengan bentuk spiral (bentuknya mirip dengan obat nyamuk bakar). Dengan kata lain, data digital yang tersimpan pada CD-ROM tersusun mulai dari bagian terdalam pada CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM. Selain lapisan yang berguna untuk memantulkan cahaya, masih ada beberapa bagian lain dari CD-ROM.
               Suatu CD-ROM biasanya memiliki 4 buah bagian, yaitu label, protective layer, reflective layer, dan polycarbonate plastic. Pada pembacaannya sendiri CD-ROM ini akan diputar dengan kecepatan sudut yang tinggi. Oleh karena itu pola yang dicetak pada CD-ROM tersebut harulah memiliki tingkat presisi yang tinggi. Bila ini tidak dipenuhi, penyimpangan informasi bisa saja terjadi. Pada CD-ROM Drive masa kini, kecepatan sudut ini akan terus dipertahankan hingga pada saat pembacaan bagian terluar dari CDROM.
               Hal ini membuat kecepatan linier (kecepatan pembacaan) semakin tinggi pada daerah yang semakin luar. Dengan kecepatan setinggi ini CD-ROM Drive yang digunakan juga harus memiliki tingkat presisi yang tinggi pula. Oleh karena itu wajar saja bila suatu CD-ROM Drive akan melakukan pembacaan dengan kecepatan yang lebih rendah terhadap CDROM yang sudah mengalami banyak gangguan seperti halnya goresan.
               Saat ini membaca data optic tidak hanya melalui lubang rata sebuah CD, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
               Sering mendengar CD burner, karena yang pada bagian ini, CD yang dikerjakannya adalah membakar lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Bila transparan, maka dengan CD reader akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0. Karena cara kerja CD reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka data ini adalah 0.

3.4 MENYELEKSI DATA DARI KUMPULAN DATA
               Teknologi optik yang digunakan untuk sistem CD didasarkan pada sumber sinar laser. Berkas laser diarahkan ke permukaan disk yang berputar. Lekukan fisik pada permukaan diatur sepanjang track disk. Lekukan tersebut merefleksikan berkas terfokus ke fotodetektor, yang mendeteksi pola biner yang tersimpan.
               Laser tersebut memancarkan berkar sinar koheren yang difokuskan dengan tajam pada permukaan disk. Sinar koheren terdiri dari gelombang tersinkronisasi yang memiliki panjang gelombang yang sama. Jika berkas sinar koheren digabungkan dengan berkas lain dari jenis yang sama, dan dua berkas tersebut berada dalam satu fase, maka hasilnya akan berupa berkas yang lebih terang. Tetapi jika gelombang dua berkas tersebut berbeda fase 180 derajat, maka keduanya akan saling meniadakan. Sehingga,jika fotodetektor digunakan untuk mendeteksi berkas tersebut, maka akan mendeteksi titik terang pada kasus pertama dan titik gelap pada kasus kedua. 
               Karena informasi disimpan dalam bentuk biner dalam CD, maka CD cocok untuk digunakan sebagai medium dalam sistem komputer. Persoalan terbesar adalah untuk memastikan integritas data yang tersimpan. Karena pit sangat kecil, maka sulit untuk menerapkan semua pit secara sempurna. Dalam aplikasi audio dan video, beberapa error dalam data dapat ditoleransi karena tampaknya tidak mempengaruhi suara atau image yang direproduksi dalam cara yang dapat dimengerti. Akan tetapi, error tersebut tidak dapat diterima dalam aplikasi komputer. Karena ketidaksempurnaan fisik tidak dapat  dihindarkan, maka perlu menggunakan bit tambahan unmk menyediakan kemampuan pemeriksaan error dan koreksi. CD yang digunakan dalam aplikasi computer memiliki kemampuan tersebut. CD tersebut disebut CDROM, karena setelah pabrikasi isinya hanya dapat dibaca, seperti halnya chip ROM semikonduktor. 
               Data tersimpan diatur pada track CDROM dalam bentuk blok yang disebut sector. Terdapat beberapa format berbeda untuk sector. Satu format, disebut Mode 1 menggunakan 2352byte sector. Terdapat 16byte header yang berisi field sinkronisasi yang digunakan untuk mendeteksi awal sector dan informasi pengalamatan yang digunakan untuk mengidentifikasi sector tersebut. Field ini diikuti oleh 2048 byte data tersimpan. Pada akhir sector, terdapat 288  yte yang digunakan untuk mengimplementasikan skema koreksierror.
               Jumlah sector per track adalah variabel; terdapat lebih banyak sector pada track luar yang lebih panjang. Deteksi dan koreksi error dilakukan pada lebih dari satu tingkat. Sebagaimana telah disebutkan pada pengenalan CD, tiap byte in£ormasi yang tersimpan diencode menggunakan kode 14bit yang memiliki  beberapa kemampuan koreksierror.  Kode ini dapat mengoreksi error bittunggal. Error yang terjadi pada short burst, mempengaruhi beberapa bit, dideteksi dan dikoreksi menggunakan bit pemeriksaanerror pada akhir sector. 
               Drive CDROM beroperasi pada sejumlah kecepatan rotasi yang berbeda. Kecepatan dasar, yang disebut 1X, adalah 75 sector per detik. Kecepatan ini menyediakan tingkat data 153.600 byte/det (I SOKbyte/det), menggunakan format Mode 1. Dengan kecepatan dan format ini, CDROM yang berbasis pada CD standar yang didesain untuk musik 75 menit memiliki kapasitas penyimpanan data sekitar 650 Mbyte. Perhatikanlah bahwa kecepatan drive tersebut hanya mempengaruhi kecepatan transfer data tetapi tidak kapasitas penyimpanan disk. Kecepatan drive CDROM yang lebih tinggi diidentifikasi sehubungan dengan kecepatan dasar tersebut. Sehingga, CDROM 40X memiliki kecepatan transfer data yaitu 40 kali lebih tinggi daripada CDROM IX. Perhatikanlah bahwa kecepatan transfer ini (<6Mbyte/detik) dianggap lebih rendah daripada kecepatan transfer dalam harddisk magnetik, yang berada pada rentang puluhan megabyte per detik. 
               Perbedaan besar lain dalam performa adalah waktu pencarian, yang dalam CDROM mungkin beberapa ratus milidetik. Sehingga, dalam hubungannya dengan performa CDROM sangat inferior terhadap disk magnetik. Daya tariknya terletak pada ukuran fisik yang 20 kecil, biaya rendah, dan kemudahan penanganan sebagai medium penyimpananmassal (massstorage) yang removable dan transportable. Tingkat kepentingan CDROM bagi sistem komputer muncul karena kapasitas penyimpanan yang besar dan waktu akses yang cepat dibandingkan dengan media portable murah lainnya, seperti floppy disk dan tape magnetik. CDROM digunakan secara luas untuk distribusi software, basis data, teks besar (buku), program aplikasi, clan video game.



BAB IV
PENUTUP


4.1 KESIMPULAN
               Optical Disk adalah media penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan sinar laser bertenaga rendah. Optical disk pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Kemudian teknologi ini dipatenkan beberapa tahun kemudian. Perkembangan berikutnya, ditemukan teknologi optical media untuk data video dalm laser disc yang dikeluarkan oleh philips, pada tahun 1978.Berlanjut setelah itu, audio compact disc (CD) dikeluarkan sony pada tahun 1983.

               Pada saat membaca ROM OPTIK, sinar laser akan memantulkan cahaya dari permukaan CD. Namun jika akan menghapus data sinar yang diberikan memilki temperatur yang berbeda dengan sinar yang digunakan untuk membaca, begitu pula ketika sinar laser tersebut juga digunakan untuk menulis juga berbeda dengan yang digunakan untuk membaca dan menghapus.






1 komentar:

Followers

Follow The Author